Hubungi Kami

Hubungi Kami

Kami siap memberikan informasi terkait layanan dan produk kami. Jangan ragu untuk menghubungi kami melalui WhatsApp maupun media sosial kami

Hubungi Kami

Kebijakan Layanan

Kebijakan Layanan

Demi kenyamanan, keamanan, serta kelancaran hubungan pelanggan bersama kami, terdapat beberapa kebijakan yang harus dipahami dan diikuti

Baca Selengkapnya

Visi

Visi

Menjadi industri kreatif yang mandiri dan terus menghasilkan karya-karya yang unik bagi anak-anak

Profil Lengkap

Legalitas

Legalitas

Kegiatan usaha kami sudah terdaftar secara resmi dan bersertifikat.

Dokumen Legalitas

Siapa Kami ?
  • Profil
  • Sejarah

PT PAKET KREATIF ANAK INDONESIA

"Merupakan perseroan perorangan yang bergerak di bidang penerbitan buku, penunjang pencetakan, aktivitas desain komunikasi visual dan perdagangan eceran hasil pencetakan dan penerbitan. Berangkat dari visi yang Tuhan nyatakan kepada saya untuk melayani anak-anak, saya bertekad untuk meninggalkan semuanya dan mengikuti apa yang IA kehendaki. Paket Kreatif merupakan langkah awal visi tersebut akan diwujudkan. Saya percaya bahwa inilah waktunya Tuhan memakai saya utuk memberkati anak-anak."

Pendidikan Anak-Anak Usia Dini

Pemenuhan kebutuhan pertumbuhan emosional, mental, intelektual serta kerohanian melalui media edukasi

Desain Komunikasi Visual & Printing

Menciptakan, menghasilkan, merekayasa karya visual berbasis digital maupun cetak

Layanan & Produk Unggulan

Dedikasi
  • Terbitan Buku
  • Pendidikan Anak

Kami berkomitmen untuk mengupayakan yang terbaik sesuai dengan kompetensi / keahlian kami untuk mewujudkan visi misi kami. Melayani pelanggan dengan ramah, tanggap dan fleksibel menjadi budaya kami. Produk-produk unik kami hadirkan untuk memberi multimanfaat pada pelanggan.

Penerbitan Mandiri (Self Publishing) Mudah dan Efisien

Demi kenyamanan, keamanan, serta kelancaran proses penerbitan buku secara mandiri, silahkan pahami dan lengkapi persyaratannya

Baca Selengkapnya

Penerbitan Mandiri (Self Publishing) Mudah dan Efisien

Demi kenyamanan, keamanan, serta kelancaran proses penerbitan buku secara mandiri, silahkan pahami dan lengkapi persyaratannya

Baca Selengkapnya

Spesial Buku Cerita + Montessori (3-7 thn)

Buku cerita anak yang terinspirasi dari Alkitab dengan menggunakan metode Montessori di dalamnya untuk menstimulus sensori dan motorik anak.

Lihat Produk

Spesial Buku Cerita + Montessori (3-7 thn)

Buku cerita anak yang terinspirasi dari Alkitab dengan menggunakan metode Montessori di dalamnya untuk menstimulus sensori dan motorik anak.

Lihat Produk

Desain Unik dan Lucu

Menjadi suatu keistimewaan bagi kami untuk dapat menghasilkan ilustrasi gambar yang unik dan lucu untuk anak-anak.

Pesan Desain

Desain Unik dan Lucu

Menjadi suatu keistimewaan bagi kami untuk dapat menghasilkan ilustrasi gambar yang unik dan lucu untuk anak-anak.

Pesan Desain

Belajar Alat Musik Keyboard Murah Berkualitas

Anak punya potensi dalam bermusik? Keyboard bisa menjadi salah satu alat untuk anak mengenal musik. Menguasai fundamental hingga lancar bermain keyboard hanya 100 RB/ jam.

Ambil Paket Belajar

Belajar Alat Musik Keyboard Murah Berkualitas

Anak punya potensi dalam bermusik? Keyboard bisa menjadi salah satu alat untuk anak mengenal musik. Menguasai fundamental hingga lancar bermain keyboard hanya 100 RB/ jam.

Ambil Paket Belajar

PAKET KREATIF untuk GENERASI KREATIF

Jangan ragu untuk menghubungi kami apabila Anda membutuhkan penerbit untuk karya tulis Anda atau membutuhkan media edukasi maupun bimbingan dalam belajar alat musik keyboard.

+62-881026510338

08:00 - 17:00 WIB (Sabtu & Minggu Libur)

Contact Us
Artikel Kami

Dedication
  • Tips Edukasi
  • Inspirasi

Selain layanan dan produk unggulan kami juga memberikan tips jitu, kisah inspiratif yang menggugah jiwa Anda semua.

Penjelasan Perumpamaan Domba yang Hilang (Lukas 15:1-7)

Shalom Ayah Bunda!
Judul artikel hari ini berkenaan dengan pengertian perumpamaan tentang domba yang hilang yang Tuhan Yesus tujukan pada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang bersungut-sungut ketika melihat para pemungut cukai dan orang-orang berdosa datang kepada Yesus untuk mendengarkan pengajaran-Nya (Lukas 15:1-2).

“Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?” (Luk.15:4)

“Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,” (Luk.15:5)

“dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.” (Luk.15:6)

“Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” (Luk.15:7)

Poin Pembahasan

  • Mengapa Yesus menggunakan perumpamaan? Seperti yang kita ketahui dan kenali melalui Alkitab bahwa Tuhan Yesus mengajarkan ajarannya dengan menggunakan perumpamaan sebab dengan demikian siapapun yang mendengarkannya akan jauh lebih mudah mengerti dan mendapatkan inti pesan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus. Perumpamaan juga berarti ilustrasi, contoh, ibarat, gambaran. Perumpamaan juga bisa digunakan untuk menyinggung suatu topik yang sensitif namun tidak secara gamblang;
 
  • Karakter yang muncul di dalam perumpamaan. Kita baca dalam Lukas 15:1-7, terdapat beberapa karakter yang muncul di sana. Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa, Yesus, orang-orang Farisi, ahli-ahli taurat, dan tentunya murid-murid Yesus. Yesus diibaratkan sebagai seorang yang mempunyai seratus ekor domba atau bisa kita sebut sebagai gembala. Seratus ekor domba yang dimaksudkan ialah para pemungut cukai, orang-orang berdosa, dan termasuk orang-orang Farisi dan ahli-ahli taurat itu (yang dalam hal ini juga mengarah pada kita semua umat manusia yang merupakan gembalaan-Nya. Sebelum dosa masuk, manusia begitu dekat dengan Allah). Sahabat-sahabat dan tetangga-tetangga yang dimaksudkan dalam perumpamaan ini yaitu seluruh makhluk yang ada di sorga (malaikat, para nabi, para rasul, penduduk sorga)
 
  • Apa yang melatarbelakangi munculnya perumpamaan ini? Sudah menjadi hal yang biasa bagi para pemungut cukai dan orang-orang berdosa untuk berkumpul, datang kepada Yesus untuk mendengarkan ajaran-Nya (Luk.15:1). Namun ternyata, ada beberapa pihak yang tidak menyukai hal itu dan bersungut-sungut (Luk.15:2). Mereka adalah para ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi. Mereka ini adalah orang-orang hebat yang menguasai seluruh ketetapan dan ajaran hukum Taurat. Mereka adalah orang-orang yang mengerti perintah Allah. Namun, mereka mencela apa yang diperbuat oleh Yesus dengan mengatakan, “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.” (Luk.15:3). Bagi mereka tidak pantas seorang Guru Besar (Yesus) bergaul dengan orang-orang berdosa atau orang-orang najis. Namun, Yesus membalas opini para ahli taurat dan orang-orang Farisi tersebut dengan memberikan sebuah perumpamaan  tentang domba yang hilang yang pada akhir perumpamaan memberikan kesimpulan yaitu, “Aku berkata kepadamu: demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” (Luk.15:7)
 
  • Apa inti pesan yang dimaksudkan Yesus melalui perumpaan tersebut? PERTOBATAN! Semua manusia telah berbuat dosa, tak peduli dia seorang ahli agama, ahli taurat, ahli dalam apapun atau memiliki tabiat hidup yang baik. Di hadapan Tuhan semua manusia sama yaitu berdosa (Roma 3:23). Yesus Kristus datang untuk mencari dan menyelamatkan kita yang tersesat, terhilang, tercemar oleh karena dosa. Ia rela ganti kita agar kita tidak dihukum dan binasa selamanya oleh dosa dan maut sehingga Ia harus mengalahkan itu dengan cara datang sendiri mengambil rupa dan menjadi sama seperti manusia, menerima hukum cambukan, memikul salib dan disalibkan, kemudian mati dan bangkit pada hari yang ke-3 agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh.3:16). Lihat! Yesus Kristus telah mengalahkan dosa dan maut sebab IA telah bangkit dari maut dan naik ke sorga (Mark.16:19, Luk.24:51). Tuhan telah memberikan satu-satunya cara dan jalan untuk beroleh hidup kekal bersama-Nya yaitu dengan percaya kepada Yesus Kristus, bertobat dan mengaku dosa dengan mulutmu dan percaya dalam hatimu, maka Ia adalah setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (1 Yoh.1:9). Tuhan Yesus memberkati!

Domba yang Hilang (Lukas 15:4-6)

Berikat buku cerita anak rohani Kristen ini untuk anak-anak sehingga sejak dini mereka sudah mengenal tentang hal kerajaan Sorga.
Yuk Pahami Sistem Belajar Montessori!

Sistem Belajar Metode Montessori

Metode Montessori bersifat future learning, yang berarti satu kegiatan merupakan pijakan tahap pembelajaran selanjutnya.

"Pokok pikiran pertama yang harus dimiliki atau disadari anak-anak adalah pengetahuan tentang hal yang BAIK dan yang BURUK."

(dr. Maria Montessori)

"Manusia menghasilkan suatu karya dan mengubah lingkungannya."

(dr. Maria Montessori)

Metode Montessori memiliki nilai penting di tiap tahapan pembelajarannya:

  1. Pentingnya stimulus sensori dan motorik anak. Anak memerlukan kesempatan untuk mengeksplor lingkungannya. Eksplor berarti menyentuh, berinteraksi dan memanipulasi benda-benda di sekitarnya secara langsung dan kongkrit diterima panca indera mereka. Ketika anak-anak berada di lingkungan yang cocok untuk mengeksplor dan mengobservasi, maka mereka akan terlihat jauh lebih tenang dan fokus. Semakin terlatih panca indera mereka, maka akan ada masanya nanti mereka akan sampai pada titik walaupun mata mereka ditutup dan hanya cukup meraba, mereka dapat “melihat” dengan tangan mereka. 
  2. Pentingnya peranan seorang mentor, guru dan orang tua. Akan lebih banyak mengamati dan selalu siap di saat yang tepat untuk memberi dukungan dan memberi contoh melalui perilaku.
  3. Pentingnya CALISTUNG (Baca, Tulis, Hitung). Calistung merupakan hasil dari stimulus sensori dan motorik. Pastikan anak-anak terlatih dengan stimulus sensori dan motorik mereka. Jika anak-anak sudah terbiasa mengeksplor dan mengobservasi, mereka akan jauh lebih mudah mengenal bentuk dan huruf. Aktivitas yang bisa dilakukan untuk menstimulus sensori dan motorik anak salah satu contohnya yaitu bermain buka-pasang kancing. Selain melatih kemandirian anak juga melatih kekuatan 3 (tiga) jarih untuk persiapan menulis. 

2 FUNGSI YANG DITETAPKAN

MOTORIK

SENSORI

Keseimbangan belajar berjalan dan mengkoordinasi gerakan tubuh

Dasar kecerdasan dengan melakukan pengamatan, perbandingan, penilaian terus-menerus

Terdapat 3 arah stimulasi sensori pada anak :

  1. Pengenalan identitas (memasang obyek serupa dan memasukkan ke tempat yang seharusnya);
  2. Pengenalan kontras (mengenal perbedaan ekstrim atau menyolok darik obyek yang diberikan);
  3. Membedakan benda-benda yang sangat mirip;

Stereognosis merupakan kemampuan untuk mengenali bentuk-bentuk benda melalui pergerakan otot tangan yang menelusuri pinggiran benda padat. Didaktik merupakan teori atau materi pembelajaran yang efektif.

3 TAHAP BELAJAR BAHASA

SEBUTKAN NAMA

MENGENALI

UCAPKAN KATA

Orang tua, guru, atau mentor mengucapkan deskripsi sambil memegang benda, “Ini tebal. Ini tipis.”

Minta anak untuk memberikan benda yang dimaksud, “Berikan yang tebal. Berikan yang tipis.”

Minta anak untuk menyebutkan benda yang dimaksud, misal “Apa ini?”

Setelah anak bisa membedakan, anak akan menjadi seorang yang pengamat dan terlatih! Jaga antusias anak dengan menunjukkan sikap yang penuh hormat, tenang dan sabar. Intervensi halus pada mereka dengan menunggu sambil mengamati dan selalu siap. Anak memerlukan simpati dan mari kita berikan dengan sepenuh hati.

Buku Cerita Anak Rohani Kristen Berbasis Montessori

Buku cerita anak ini bukan hanya sekedar menampilkan sebuah kisah inspirasi dari Alkitab tetapi kami telah memadukan salah satu metode belajar anak yaitu metode Montessori yang membuat anak lebih aktif dan menstimulus motorik dan sensorik mereka. Buku cerita anak yang berjudul “Domba yang Hilang” ini diambil dari ilustrasi yang Tuhan Yesus berikan tentang maksud kedatangan-Nya ke dunia yaitu untuk mencari dan menyelamatkan manusia yang tersesat / berdosa (Lukas 15 : 4 – 6). Penuhi kebutuhan pendidikan, moral dan rohani anak dengan menggunakan buku inovasi kami. Kami dapat jamin anak-anak akan menjadi anak yang cerdas dan mengasihi Tuhan.
NEW BOOK
Sejarah Munculnya Metode Montessori

Dr. Maria Montessori

(Suorce : Google.com)

Maria Montessori yang berkebangsaan Italia ini lahir pada tahun 1870 dari pasangan suami istri yang memiliki latar belakang pendidikan maupun pekerjaan yang sangat baik. Terlahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai pegawai sipil negara dan ibu yang berpendidikan tinggi. Di usianya yang ke 20 tahun, Maria telah menyelesaikan studinya dengan sangat baik sehingga ia mendapat tempat di salah satu universitas di Roma dan mengganti jalur akademisnya ke bidang kedokteran.

Keputusannya tersebut bertentangan dengan keinginan orang tuanya dan banyak mahasiswa kedokteran yang pada era itu hanya laki-laki saja yang boleh mengambil sekolah kedokteran pun meremehkan dia. Mereka menganggap kehadiran perempuan dalam sekolah kedokteran membuat reputasi profesi tersebut tercela, sebab merupakan hal yang tidak pantas apabila ada laki-laki dan perempuan dalam ruangan yang sama mempelajari anatomi tubuh manusia sehingga membuat dia terpaksa dikeluarkan dari kelas. Namun, hal ini tidak membuat Maria mundur.  Ia mengejar ketertinggalannya dengan belajar sendirian waktu malam hari di kamar mayat.

Di tengah perjuangannya, Maria merasa putus asa dan ingin mengakhiri studinya. Namun, ia bertemu dengan seorang anak miskin di pinggir jalan yang menggugah hatinya dengan rasa penasaran sehingga ia mengurung niatnya untuk putus sekolah. Melihat anak miskin yang tidak mengenakan alas kaki sedang fokus dan asyik bermain dengan lembaran-lembaran kertas di sekitarnya, membuat Maria bingung dan memunculkan pertanyaan di benaknya, “bagaimana  bisa seorang anak yang memiliki keterbatasan dapat asyik bermain dan fokus pada kertas-kertas itu walau keadaannya susah?” Inilah momen penting yang menjadi benih revolusi pendidikan yang melanda dunia dan terus mempengaruhi sekolah modern.

(AI Image Generator at Canva)

Universitas Roma (Universitas Tertua di Dunia)

(Source : Google.com)

Maria Montessori menjadi wanita pertama yang lulus sebagai dokter di kampusnya, Universitas Roma, pada tahun 1896. Di tahun yang sama ia mewakili Italia untuk menghadiri Kongres Internasional dalam Perlindungan Hak-hak Perempuan di Berlin dengan isi pidato yang berbunyi tentang kesetaraan upah perempuan dengan laki-laki. Maria juga menerbitkan makalah medis, bekerja sebagai seorang dokter di salah satu klinik psikiatri di Roma dan juga bekerja sebagai seorang dosen. 

Antusiasnya kepada anak-anak amat besar. Di usianya yang ke-28, Maria menerima posisi sebagai Wakil Direktur sebuah sekolah “Unhappy Little Ones (anak-anak kecil yang tidak bahagia)” yang kemudian ia sebut sebagai “mentally disabled children (anak-anak cacat mental)”. dr. Montessori menghabiskan waktu berjam-jam bersama anak-anak di kliniknya. Ia melakukan beberapa tes dan mulai menguji teorinya. Apabila ada anak yang memenuhi standar uji teorinya, maka anak tersebut disebut “anak normal”. Alhasil, ia begitu terkejut dengan hasil tes anak-anak yang terbilang cacat mental namun mereka semua memiliki kemampuan mental.  

(Source : Google.com | American Montessori Society)

Di usianya yang ke-30, di samping pekerjaannya sebagai dokter dan dosen, ia mengambil studi pascasarjana di bidang antropologi dan psikologi. Kemudiam ia menjadi profesor antropologi. Pada tahun 1907, dr. Maria Montessori diberi kesempatan untuk mencoba teorinya lagi saat ia diundang untuk mengambil alih pendidikan 50 anak kumuh di daerah San Lorenzo, Roma. Metode yang terus ia sempurnakan ini berhasil diterapkan sehingga membuat “Casa dei Bambini” yang artinya “Rumah Anak-anak” miliknya mulai menjadi perhatian internasional. Banyak orang berdatangan dan melihat langsung kemajuan yang dialami anak-anak tersebut.

Pada tahun 1909, dr. Montessori meluncurkan bukunya yang berjudul “Metode Montessori” dan membuka pusat pelatihan bagi para guru Montessori. Ketenaran dr. Montessori semakin menyebar pada Pameran Internasional Panama-Pasifik pada tahun 1918 di San Francisco. Di gedung pameran terdapat ruang kelas khusus yang dindingnya terbuat dari kaca sehingga penonton dapat melihat aktivitas dr. Montessori bersama anak-anak selama 20 menit di dalam ruangan tersebut. Proyek percontohan ini berperan besar dalam mempopulerkan teknik pengajaran dr. Montessori di tingkat internasional. Montessori semakin dikenal di kalangan orang tua dan kalangan pendidik melalui pidato maupun buku-buku yang dirilisnya.

Setelah Perang Dunia ke-1, dr. Montessori kembali ke Italia dan sekolahnya berkembang berkat dukungan Mussolini. Namun relasi mereka tidak berjalan baik karena dr. Montessori menolak untuk bersumpah setia pada fasisme. Dia terpaksa meninggalkan negara tersebut dan pergi ke Belanda. Mussolini menutup sekolahnya, demikian pula sekolah yang ada di Jerman ditutup oleh Hithler. Pada tahun 1939, dr. Montessori melakukan penerbangan ke negara India, ke tempat yang bernama Ghandi. Sebagian besar penduduk di daerah itu miskin dan buta huruf. Tempat ini dirasa cocok untuk memulai sistem pendidikannya. Namun, ketika Italia bergabung dengan Jerman dalam perang tahun 1940, dr. Montessori dan putranya bernama Mario menjadi “musuh asing” di India yang saat itu sedang dijajah oleh Inggris. Meskipun sempat menjadi tahanan rumah, dr. Montessori kemudian diijinkan untuk melakukan perjalanan, melatih guru-guru dan mulai mendirikan sekolah-sekolah baru di sana. 

Dia kembali ke Eropa pada tahun 1946 dan mulai mendirikan sekolah Montessori. Setahun kemudian dia berpidato di UNESCO dengan mengangkat tema Pendidikan dan Perdamaian. Pada tahun 1949 ia dinobatkan untuk Hadiah Nobel Perdamaian.

(Melansir dari kutipan laman  ISMS (Inner Sydned Montessori School) – Montessory Learning)

Buku Cerita Anak Rohani Kristen Berbasis Montessori

Buku cerita anak ini bukan hanya sekedar menampilkan sebuah kisah inspirasi dari Alkitab tetapi kami telah memadukan salah satu metode belajar anak yaitu metode Montessori yang membuat anak lebih aktif dan menstimulus motorik dan sensorik mereka. Buku cerita anak yang berjudul “Domba yang Hilang” ini diambil dari ilustrasi yang Tuhan Yesus berikan tentang maksud kedatangan-Nya ke dunia yaitu untuk mencari dan menyelamatkan manusia yang tersesat / berdosa (Lukas 15 : 4 – 6). Penuhi kebutuhan pendidikan, moral dan rohani anak dengan menggunakan buku inovasi kami. Kami dapat jamin anak-anak akan menjadi anak yang cerdas dan mengasihi Tuhan.
NEW BOOK